Selamat Datang Di Blog Yang Penuh Hikmah

Syarat Mempelajari Ilmu Hikmah

Selasa, 29 Januari 20080 komentar



“ MENGENAL KARAKTERISTIK ILMU HIKMAH “
Oleh : Mochamad Samuti

Dalam kebanyakan masyarakat kita pada umumnya apa yang disebut ilmu hikmah adalah ilmu yang berbau mistik atau goib-goiban, itulah pendapat penulis. Hikmah dalam arti sesungguhnya adalah manfaat jadi menurut hemat penulis Ilmu Hikmah adalah suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi pengamalnya/yang menempuh dalam ilmu tersebut dan bermanfaat bagi yang lainnya. Banyak masyarakat kita terkecoh dan belum memahami ilmu hikmah atau istilah mereka (masyarakat) yaitu ilmu goib, ilmu karomah dan istilah ilmu-ilmu yang lainnya, sehingga mereka terjebak dalam satu hal yang semu yaitu goibnya saja baik dikalangan penempuh maupun bukan dan terlintas dibenak bahwa kalau mempunyai ilmu goib bisa ini dan itu dan rawan akan syirik, sombong, takabur, pamer serta bahkan mengaku-ngaku mampu begini dan begitu yang ujung-ujungnya mencari materi atau ketenaran (maaf).
Penulis sebelum mengenal apa itu Ilmu Hikmah pernah terjebak pada sesuatu yang semu yaitu kehebatan dan kemampuan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang sehingga pelan dan pasti akan merasa bagga walau lisan berbicara tidak pernah pamer dan takabur tetapi hati kecil tidak bisa dibohongi, karena kita sebagai manusia dalam menempuh akan suatu hal pasti ada niat dalam hati kita apapun itu bentuknya.
Ilmu Hikmah dalam beberapa kitab diterangkan adalah suatu ilmu yang tidak butuh keyakinan seperti halnya “API” mau yakin mau tidak tapi pasti panas dan terbentuklah istilah “Ilmu tidak membutuhkan Keyakinan dan Keyakinan pasti membutuhkan Ilmu”, maka jika ada orang yang mengaku mempunyai Ilmu Hikmah atau goib-goiban maka dia harus bisa membuktikan secara ilmiah, logika dan sesuai tuntunan Agama Islam secara Syar’I (Ilmu Fiqih) kenapa harus begitu ? hemat penulis itu semua penting untuk kita agar tidak tersesat dan terjebak dalam dunia mistis atau dunia goib-goiban, di sini saya (Penulis.) tidak melarang akan pembaca untuk mempelajari Ilmu Goib-goiban (Ilmu Hikmah)alangkah baiknya kita mengetahuinya dulu sebelum kita terjun agar kita dalam menempuh perjalanan tersebut tidak tersesat dan mendapatkan hal yang semu bahkan Penulis mengajak pembaca bersama-sama berlajar akan hal itu karena Penulis secara nyata menyukai akan Goib-goiban ini, hayo kita belajar jadi Bayi : belajar merangkak, belajar berjalan dan belajar berbicara sesuai dengan kenyataan dan bimbingan bukan dalam kemunafikan yang mengatasnamakan Ilmu Hikmah (Ilmu Goib-goiban) sehingga kita menemukan siapa diri kita kalau masyarakat menyebutnya Menemukan Jati Diri tetapi dalam istilah Ilmu Hikmah bukan.

Tujuan Ilmu Hikmah dalam Kitab Hikmah disebutkan antara lain :
1. Mengendalikan Hawa Nafsu.
2. Memikirkan akan Akhirat.
3. Memikirkan jika nanti telah menjadi Bangkai (Mati).

Dalam Kaitannya mempelajari Ilmu Hikmah ada beberapa syarat dari semua itu (berdasarkan Kitab Hikmah) diantaranya :

1. MENGETAHUI DAN MENGAMALKAN ILMU FIQIH
2. HARUS SELALU SUCI/PUNYA WUDHU.
3. BERSIKAP WARA/RENDAH HATI.
4. MELAKSANAKAN YANG WAJIB/SHOLAT 5 WAKTU.
5. MEMPERBANYAK AMALAN ASSUNAH SEPERTI SHOLAT SUNAH, PUASA SENIN-KAMIS DAN
PUASA YANG BIASA DILAKUKAN OLEH ROSULLULLOH.
6 MENJAGA KEBERSIHAN HATI DARI SIFAT RIYA,DENGKI,HASUD DLL.
7 ISTIQOMAH/PANTANG MENYERAH/TIDAK PERNAH PUTUS ASA.
8 MENJALANKAN AKTIFITAS YANG NYATA SEPERTI BEKERJA DSB UNTUK MENUNJANG
KEHIDUPAN DUNIA.
9 MENJAGA LISAN DARI UCAPAN YANG SIA-SIA.
10. DILARANG KERAS/WAJIB HUKUMNYA BERCERITA TENTANG PENGALAMAN SPRITUAL KEPADA
ORANG LAIN KECUALI KEPADA AHLINYA (SEPERTI ULAMA YANG MENGERTI, MEMAHAMI,
DAN MEMBUKTIKAN ILMU HIKMAH SECARA NYATA YANG TIDAK MENYIMPANG DARI HUKUM-
HUKUM SYARA/ISLAM).
11. BERSABAR DALAM SEGALA HAL (TIDAK PERNAH BERKOMENTAR AKAN SUATU HAL TETAPI
MENERIMA APA ADANYA)
12. BERPENAMPILAN RAPI DAN WANGI.
13. IKHLAS (MENGERTI DAN MEMAHAMI SUATU PERISTIWA/KEJADIAN)


Semuanya harus dilakukan dan Wajib Hukumnya agar dalam menempuh perjalanan tersebut kita tidak kesasar dan dalam menempuhnya sesuai petunjuk Ulama.
Penulis menyadari akan persyaratan tersebut tidak mampu Penulis amalkan karena penulis tercipta dan diciptakan untuk manusia biasa, ada perkataan orang Bijak “ terimalah apa yang Alloh berikan padamu “ dan “ Pilihlah Hidupmu”, perkataan tersebut mengandung arti bahwa kita diciptakan oleh Alloh berbeda-beda dalam segala hal dan ini menandakan adanya yang menciptakan, coba bayangkan kalau semuanya jadi Orang Pinter/Paranormal (istilah kebanyakan orang) siapa yang jadi pasiennya (maaf), dan perkataan “Pilihlah Hidupmu” mengandung makna bahwa kita harus menentukan diri kita sendiri, kalau kita jadi tukang becak ya memang itu kenyataan, kalau memang ingin tidak jadi tukang becak cari yang lain semampu kita dan kuncinya satu dalam melakukan suatu perbuatan kita harus senang Insya Alloh barokah jadi semuanya tergantung kita dan dari semua kunci Ilmu Hikmah adalah Riil /kenyataan.

Saya hanya menyarankan agar berhati-hati dalam memilih dan berbuat, dalam perkembangan Zaman seperti sekarang ini banyak yang menjadi Korban yang berkedok Ilmu Hikmah dan Penulis prihatin akan hal ini, dan mudah-mudahan dari tulisan yang sepintas kurang berbobot ini penulis hanya bisa berdo’a mudah-mudahan kita diselamatkan dan disejahterahkan hidup kita Dunia dan Akhirat serta memang itu yang terpenting. (Robbana atina fiddun nya hasanah wafil akhiroti hasanah wakina ‘ada bannar) walhamdulilahirobbil “alamiin.
Share this article :
 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. MUQORROBAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger